Tabayuna.com - Mahasiswa pendidikan matematika UIN Walisongo 2019 telah meyelesaikan karya tulisnya di penghujung tahun. Karya tersebut dibuktikan dengan dirilisnya sepuluh judul buku yang kemudian dibedah oleh tiga narasumber. Ketiga pembedah tersebut diantaranya Dr. H Ismail SM. M.Ag selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Dr. H Nur Khoiri M. Ag selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Sains dan Teknologi dan Nanang Qosim, M. Pd selaku pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Jurnalistik.

Acara Launching dan Bedah Buku yang bertemakan “Membangun peradaban melalui generasi milenial dan budaya literasi” sekaligus launching budaya literasi dan publikasi Nasional dan Internasional dan bedah buku FST ini diselenggarakan pada hari Selasa, 17/12/2019 di Gedung Aula I kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Acara tersebut dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa UIN Walisongo.

Acara dimulai dengan sambutan dan pengarahan oleh Dr. H Ismail SM. M.Ag  selaku Dekan FST sekaligus Launching Budaya Literasi dan Publikasi Nasional Dan Internasional dan Bedah Buku FST. Acara launching dan bedah buku ini sangat mendukung program yang diadakan oleh fakultas yaitu Program Budaya Literasi Dan Publikasi Nasional Dan Internasional.

“Target mata kuliah dasar-dasar jurnalistik diharapkan ada output yang nyata. Output tersebut bisa individu atau kolektif. Tahun 2018 yang lalu, pada perkuliahan yang sama mahasiswa pendidikan matematika berhasil menerbitkan dua belas buku. Akan tetapi, ke-4 diantaranya buku tersebut belum ber-ISBN. Alhamdulilah capaian di tahun 2019 ini berhasil menerbitkan sepuluh buku dan semuanya telah ber-ISBN. Dari FST sendiri juga memiliki program yaitu program budaya literasi dan publikasi Nasional dan Internasional dan acara bedah buku ini mendukung program fakultas,” terang Dr. H. Ismail, M.Ag.

Nanang Qosim, M.Pd selaku pembedah buku juga menuturkan bahwa dengan menulis akan membuat bahasa semakin tertata. bahasa lisan dengan bahasa tulisan berbeda. Artinya jika kita menulis, baik dibukukan ataupun dikirim di media cetak, tulisan kita akan tersebar dan dibaca oleh orang lain. Sehingga menjadi penulis itu penting tatkala kita menulis buku bukan hanya mendapatkan royalty nya saja akan tetapi menjadi sebuah eksistensi dan pengalaman tersendiri. Jikalau tidak dibaca orang lain, minimal kita bisa membaca sendiri, teman atau keluarga terdekat atau bahkan anak cucu kita nanti.
“Sepuluh buku karya mahasiswa ini bisa kalian jadikan sebagai acuan semangat untuk menulis dan juga penghargaan tersendiri bagi kalian. Karena adanya mata kuliah dasar-dasar jurnalistik bukan hanya melulu soal teori, ilusi, dan imajinasi melainkan sebuah perasaan di lubuk hati yang harus kalian tulis dan tuangkan dalam buku diary,” tutur Nanang Qosim, M.Pd.

Ke sepuluh buku karya mahasiswa tersebut mengulas berbagai problematika mahasiswa, literasi dan generasi masa kini. judul buku tersebut diantaranya: Kiprah Mahasiswa;  Sebuah Catatan Dialetika Kritis Mahasiswa, Kuliah Kerja dan Nikah, Milenial;  dari Berbagai Sudut Pandang, Kiss Me; Kisah Inspiratif Mahasiswa Masa Kini, Save Our Generation (SOG), Cermin Bacaanmu Refleksi Dirimu, Kampus dalam Pusaran Radikalisme, Benarkah?, Menggugat Marwah Saintis, Diary Mahasiswa, Persona 5.0; Topeeng Di Balik Generasi 5.0

Sepuluh buku tersebut sangat erat kaitanya dengan problematika dan pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak masyarakat khususnya mahasiswa. Rata-rata penulis baru pertama kali menulis buku. Sehingga program launching dan bedah buku merupakan kesan pertama bagi penulis.

Auliya, salah satu penulis buku mengharapkan dengan adanya Launching dan Bedah buku, salah satu bukunya dapat dikenali dan dibaca oleh masyarakat, khususnya mahasiswa. “Pesan saya, semoga acara launching dan bedah buku dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat kampus UIN Walisongo dan mahasiswa lain baik regional maupun nasional sehingga dapat diharapkan untuk memacu program budaya literasi baik di kehidupan sehari-hari. Dengan acara tersebut juga diharapkan bisa memperkenalkan kualitas mahasiswa UIN Walisongo pada tingkat literasinya,” imbuhnya.

Acara launching dan bedah buku diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama para pembedah. (Tb22).
Bagikan :

Tambahkan Komentar