Suasana Rapat Koordinasi Teknis (RAKORTEK) tingkat pusat Program Kerjasama Pemerintah RI – Unicef periode 2016 – 2020 via zoom |
Semarang, TABAYUNA.com - LP Ma’arif PWNU Jawa
Tengah mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (RAKORTEK) tingkat pusat Program
Kerjasama Pemerintah RI – Unicef periode 2016 – 2020 tahun anggaran 2020 yang
diselenggarakan Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual melalui
aplikasi zoom meeting yang diikuti peserta di kantor masing-masing pada hari Senin,
20 Juli 2020.
Rakortek tingkat pusat ini
dilaksanakan selama dua hari tanggal 20 dan 21 Juli 2020 membahas mengenai
rencana kerja program dan kegiatan dalam Multi Year Work Plan (MYWP)
Kementerian / Lembaga tahun 2020 dan identifikasi kendala dan solusi
(koordinasi, monitoring, dan pelaksanaan) program selama pandemi covid 19 di
pusat maupun daerah.
Pembahasan tentang rencana kerja
program dan kegiatan dalam Multi Year Work Plan (MYWP) Kementerian /
Lembaga dibagi menjadi tiga bagian sesuai lingkup program kerjasama yaitu
lingkup program kesehatan dan kebencanaan, lingkup program pendidikan yang
dilaksanakan di hari pertama, dan lingkup program perlindungan anak dan
kebijakan sosial yang dilaksanakan di hari kedua.
Diskusi pada lingkup program
pendidikan difasilitasi oleh Kasi Wilayah I Subdit Pendidikan Ditjen Bangda
Kemendagri dengan peserta dari komponen terkait Kemendikbud, Kemendes,
Kemenkes, Kemsos, KPPA, focal point kluster pendidikan, Bappeda, Diknas, BPMD,
Dinkes, Dinsos, Dinas PPA (dari provinsi Jawa Tengah, NTT, Sulawesi Selatan,
Papua, dan Papua Barat), PME, Education Specialist & CFO UNICEF, mitra
pelaksana program (ITB Semarang dan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah), serta
sekretariat kerjasama Bappenas dan Bangda.
Pada sesi diskusi tentang program
pendidikan, tim dari Bappeda Jawa Tengah, Ribut Muspriadi, menyampaikan bahwa
di Jawa Tengah tiga program yaitu pendidikan inklusi di kabupaten Semarang,
Banyumas, Kebumen dan Brebes, penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Brebes,
dan aksi bergizi dan literasi gizi di Klaten. “pada lingkup pendidikan terdapat
program pendidikan inklusi di 4 kabupaten, dilaksanakan kampanye di 35
kabupaten/kota dan memungkinkan dilakukan replikasi, penanganan ATS dengan
gerakan kembali bersekolah (GKB), dan aksi bergizi, literasi gizi, yang
terintegrasi dengan UKS” jelasnya.
Sementara education specialist
UNICEF, Supriono Subakir, menyampaikan program penanganan ATS dikelola oleh
LPPM ITB Semarang dan program pendidiikan inklusi dikelola LP Ma’arif PWNU Jawa
Tengah. “Penanganan ATS berjalan dengan baik dan akan direplikasi ke beberapa
kabupaten. Untuk pendidikan inklusi dukungan dikbud provinsi luar biasa dengan
menerbitkan pedoman PPDB yang mengharuskan SMA dan SMK menerima calon siswa
berkebutuhan khusus” terangnya.
Supriono menambahkan bahwa LP
Ma’arif sudah menyiapkan fasilitator inklusi tingkat provinsi dan beberapa
kabupaten. Inisiasi pendidikan inklusi juga dilakukan dengan tiga perguruan
tinggi di Jawa Tengah yaitu UIN Walisongo, UNU Purwokerto, dan IAINU Kebumen. “Ma’arif
sudah menyiapkan fasilitator inklusi di provinsi dan kabupaten. Insya Allah
program inklusi akan tetap dilanjutkan oleh Ma’arif” tambahnya.
LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah
menyambut baik terlaksananya RAKORTEK tingkat pusat Program Kerjasama
Pemerintah RI – Unicef yang diselenggarakan Ditjen Bina Bangda Kementerian
Dalam Negeri ini. Diharapkan pemerintah mereplikasi program pendidikan inklusi
ke madrasah dan sekolah lain dan kabupaten/kota lain sehingga anak-anak
berkebutuhan khusus (ABK) bisa mendapatkan haknya dalam belajar dan mendapatkan
layanan pendidikan di madrasah/sekolah reguler. “tersedianya madrasah/sekolah
yang siap memberikan layanan pendidikan inklusi akan memberikan kesempatan yang
lebih luas bagi para ABK dalam mengenyam pendidikan” kata Miftahul Huda,
pengurus LP Ma’arif bidang kerjasama dan program officer kemitraan LP Ma’arif
PWNU Jawa Tengah dan Unicef. (Adm/emha).
Tambahkan Komentar