Oleh Putri Amaliya

PAI 5B STAINU Temanggung 

Kondisi keluarga akan sangat berpengaruh pada psikis anak. Kondisi keluarga yang harmonis maka akan berpengaruh positif pada perkembangan anak, berbeda dengan keluarga broken home/perpecahan tentu saja akan ada dampak negatif dalam perkembangan piskologi anak.  Selama proses perceraian orang tua akan menjadi luka tersendiri untuk anak apalagi anak sudah paham dengan perpisahan.

Ketika anak melihat orang tua bertengkar tidak sedang harmonis bahkan saling menyalahkan justru akan sangat menganggu mental anak, bahkan ketika terjadi perebutan hak asuh anak maka itu akan menjadi salah satu pemicu yang membuat perkembangan anak tidak optimal.

Banyak faktor yang menyebabkan broken home dalam sebuah keluarga salah satunya adalah perceraian kedua orang tua. Saat kondisi orang tua tidak harmonis maka akan muncul keegoisan, jika tidak diatasi maka anak akan menjadi korban utama dalam keegoisan tersebut. Dan anak akan merasakan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua.

Akibat dari kondisi tersebut anak akan mengalami tekanan, yang nantinya akan sangat berpengaruh pada psikologi perkembangan anak. Untuk menghindari terganggunya psikologis bagi anak pasca bercerai, maka orang tua harus tetap menjalakan perannya masing-masing untuk perkembangan anaknya. Karena saat anak menyadari adanya perpecahan dikeluarganya tentu saja akan membuat anak merasa tidak nyaman, merasa sedih hal  ini dikarenakan anak sadar bahwa kebahagiaan yang sudah dilalui bersama orang tua akan hancur begitu saja.  Dan biasanya anak broken home cenderung lebih posesif dalam lingkungan pertemanan karena secara emosional anak broken home haus akan kasih saying dari kedua orang tuanya, maka dari itu orang tua juga harus memberikan kasih sayang yang lebih, supaya anak tidak mengalami gangguan psikologis.

Sebagai orang tau harus mendampingi  diberbagai fase yang dilalui anaknya setelah bercerai, pada fase-fase yang akan dilalui anak disitulah peran orang tua sangat berarti bagi perkembangan anak. Kehadiran dan kasih sayang orang tua yang konsisten seperti dulu ketika masih bersatu akan membantu akan merasa lebih berharga. Kebiasaan yang dulunya biasa dilakukan sebelum bercerai dan tetap diterapkan pasca  bercerai maka itu akan membuat anak bisa berfikir bahwa orang tua itu tetap ada  apapun kondisi yang dialami anak.

Kisah broken home, disuatu lembaga sekolah X terdapat anak yang mengalami broken home/perpecahan yang mana kedua orang tuanya berpisah dan kejadian tersebut sangat mempengaruhi psikis anak. Karena kurangnya kasih sayang dari orang tua, kebetulan anak tersebut hidup dengan neneknya, ibu bekerja buruh dari pagi hingga sore bertemu dengan orang tuanya pun hanya malam hari sehingga komunikasi antara ibu dan anakpun kurang, perkembangan psikologi anak tersebut sangat berbeda dengan perkembangan anak-anak lainnya.

Karena pada proses perceraian sebenarnya itu bukan keinginan dari ibu sang anak melainkan itu kemauan dari orang tua sehingga  ibu dari anak itu juga mengalami stres yang luar biasa sehingga dampak tersebut sangat mempengaruhi pada psikis pada anak, dengan kejadian yang dialami ibunya maka anak kurang mendapatkan kasih sayang yang menjadikan anak tersebut terganggu psikologisnya, dikarena ibunya egois hanya mementingkan dirinya sendiri. Dan sampai sekarang anak broken home tersebut tumbuh kembangnya berbeda dengan lainnya.

Anak tersebut sering mengalami gangguan psikologis mulai dari ketakutan, kecemasan, sering menangis, merasa sendiri. Dan anak tersebut sering menutup diri, kurang bergaul dengan temannya sehingga merasa dirinya dikucilkan, anak merasa malu dan merasa tidak percaya diri. Selain berpengaruh pada psikis, broken home juga berpengaruh pada kesehatan anak, dengan kondisi tersebut anak tidak mendapatkan haknya secara jasmani.

Bahkan pemenuhan gizi terhadap anak tersebut kurang yang mengakibatkan tumbuh kembang anak kurang baik , dan banyak kebutuhan lainnya yang tidak terpenuhi. Dengan kehidupan sederhananya anak tersebut kebiasaan atau pemenuhan bagi dirinya tidak bisa seperti temannya

Jadi sebagai orang tua meskipun sudah tidak bersatu tetap harus memberikan kasih sayang yang penuh pada anaknya agar anak merasa nyaman, kehadiran dan pemberian kasih sayang dari orang tua yang konsisten akan membantu anak lebih berharga. Orang tua akan sangat berpengaruh dengan tumbuh kembangnya anak. Maka dari itu ketika terjadi perceraian orang tua tidak boleh menyampingkan anak yang nantinya akan mengakibatkan anak terganggu psikologisnya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar