Oleh : Arinda Vivi Fitria

Mahasiswa PAI STAINU Temanggung

 

Kegagalan merupakan suatu peristiwa dimana seseorang melakukan sesuatu namun tidak berhasil tercapai. Sedari dulu, kita telah diberikan stimulus untuk menyusun rangkaian target yang akan di capai dalam suatu kehidupan. Mulai dari sekolah yang harus mendapatkan nilai sempurna, predikat juara sehingga bisa masuk ke sekolah favorit kemudian bekerja sesuai dengan jurusan yang dipilihnya,  mendapat banyak uang dan beragam fasilitas, berkeluarga dan begitulah stigma yang selama ini ada di lingkungan kita. Lalu bagaimana jika masuk kuliah saja banyak yang resah karena salah jurusan? Bagaimana kita mengembangkan kemampuan jika kita salah masuk jurusan? Bagaimana kita bisa mencapai kesuksesan jika pada saat menempuh pendidikan saja sudah merasa gagal? Apakah definisi kegagalan  yang selama ini telah beredar itu absolut?

Sebagian masyarakat menganggap sukses itu dipandang dari seberapa banyak materi yang dipunya, seperti seseorang yang nama lengapnya sudah tertera gelar, di dukung dengan kerjanya sudah mapan, naik jabatan, penobatan sebagai orang teladan, mempunyai mobil dan orang-orang untuk membatu pekerjaan rumahnya, dan capaian luar biasa yang lainnya. Namun apa arti sukses yang sebenarnya? Sukses merupakan kemampuan untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginan dengan menikmati prosesnya serta di kelilingi oleh orang-orang yang di senangi dan di hormati. Sukses bukanlah tujuan akhir dengan dengan menghalalkan segala cara untuk mencapainya, namun pada prosesnya jelas kita harus melalui tahap demi tahap. Bercermin dari sosok sandiaga uno yang pernah di phk dan di tolak oleh 25 perusahaan apakah itu sebuah kegagalan jika rasa semangatnya selalu membara dapat menjadikannya sebagai seorang meteri dan sekarang mempunyai puluhan saham yang menyebar di penjuru Indonesia? juga mark zukerberg yang kuliah di jurusan psikologi namun tuhan mempunyai takdir dengan menjadikannya menjadi CEO Facebook, sampai disini apakah stigma kalian sudah sama jika jalan kesuksesan itu berbeda? Masihkah kalian merasa salah masuk jurusan sudah termasuk satu step menuju kegagalan? Seperti Makna kegagalan yang beredar semaunya saja, gagal menikah, gagal masuk PTN, gagal masuk di jurusan yang di kehendaki, gagal menjalani romantisme hubungan, dan kegagalan-kegagalan yang lainnya.

 

 

Open minded

kita sebagai manusia yang di bekali ilmu pengetahuan tentunya harus baik dalam menganalisa suatu fenomena. tingkat kegagalan bukan dibentuk oleh stigma masyarakat, namun diri kita sendiri. Kita bisa mengukur kapasitas yang kita miliki, memperhatikan peluang serta kesempatan, mempelajari dan mencoba bidang yang diminati, yang terpenting adalah bentuk mainset kita untuk tidak takut mencoba dan mau belajar, serta tingkah laku kita. Jangan banyak mengeluh dengan mengeluarkan kata “aduh” yang menyebabkan resahnya visi misi yang sudah terbentuk sejak awal. Jangan sampai kita sebagai manusia yang mampu menganalisa fenomena menjadi korban definisi gagal menurut stigma masyarakat yang selalu dibanding-bandingkan satu dengan yang lainnya, apalagi ketika moment keluarga dan reuni sekolah. Yakinkan diri bahwasannya kita mampu untuk mengukir jejak kesuksesan yang membuat banyak orang terinspirasi. Jangan melulu tentang materi, sikap dan sifat kita dalam kehidupan sehari-hari yang akan menentukan seberapa suksesnya kita pada keesokan hari. Hari ini adalah langkah kita untuk merencanakan ukiran jejak yang akan kita tempuh untuk beberapa waktu dan yang akan memetik buahnya kelak hari.

Sebenarnya negara kita mempunyai kaum muda yang sangat luar biasa dengan segudang inovasi serta semangat yang membara, beragam program yang telah di paparkan bahkan telah terlaksanakan. Namun karena glorifikasi finansial itu menimbulkan efek yang sangat luar biasa pula bagi berkembangnya mental, seringkali orang yang lebih tua mengatur secara seenaknya saja untuk langkah kaum muda, kaum muda seakan-akan masih terikat dengan seperti apa kehendak dari orag yang lebih tua. Kita sesama makhluk hidup tua ataupun muda jangan sampai mengabu-abukan jalan hidup orang lain, cukup berikan support yang membangun, berikan kalimat-kalimat positif yang dapat membangkitkan semangat, bukan malah komentar negatif yang di paparkan. Hal sekecil apapun dapat kita lakukan untuk kejayaan negara Indonesia yang ada di tangan kaum muda. Mari berkarya jangan menunggu bisa, kesuksesan ada di tangan kita semua.

Bagikan :

Tambahkan Komentar