Oleh Dian Pratista Febriyani

Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah INISNU Temanggung

Dengan adanya pandemi ini menyebabkan masyarakat diseluruh dunia harus berusaha beradaptasi dengan keadaan ini. Sehingga muncul perilaku konsumen yang berbeda disaat keadaan sebelum pandemi.

Kondisi ini menyebabkan  perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Kebiasaan masyarakatpun ikut berubah, mereka akan lebih sering mengecek berita dan informasi terbaru mengenai kondisi yang sedang terjadi. Dengan kondisi ini masyarakat akan lebih banyak melakukan aktivitas didalam rumah mereka. Karena adanya pembatasan dalam berkegiatan, dan konsumen juga akan mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama adanya pembatasan kegiatan diluar rumah. Dengan begini akan ada perubahan perilaku konsumen pada masa pandemi sebagai bentuk adaptasi dengan keadaan pademi.

Berdasarkan pengamatan mengenai perubahan perilaku konsumen di Era New Normal ini ditemukan fakta bahwa konsumen lebih sering berbelanja online dibandingkan berbelanja langsung. Konsumen lebih memilih berbelanja online sebagai pilihan yang paling aman untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik langsung dengan penjual. Dengan ini konsumen akan lebih merasa aman dan nyaman dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Bisa dilihat bahwa masyarakat mulai terbiasa melakukan belanja online untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dengan meningkatnya antusias masyarakat dalam belanja online banyak sekalih toko online yang menyediakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain toko online sekarang juga banyak masyarakat yang membuka usaha sendiri dirumah untuk menambah penghasilan dan mengisi waktu luang. Dan ini juga menjadi salah satu pilihan para konsumen untuk mereka berbelanja karena jarak tempat yang lebih dekat dan waktu pengiriman lebih cepat.

Pada awalnya, konsumen online didominasi generasi- generasi millennial. Generasi millennial memang sudah sejak lama menggandalkan ecommerce sebagai salah satu sarana transaksi jual beli. Namun sekarang konsumen online bukan hanya generasi millennial tetapi juga generasi tua. Hal ini disebabkan karena mereka (generasi tua) juga memerlukan belanja online disaat kondisi seperti ini untuk mengurangi kontak fisik dengan penjual.

Dampak pandemi ini juga meyebabkan konsumen akan lebih berfokus pada produk- produk yang memiliki nilai bagi kehidupan. Produk- produk seperti kebutuhan sanitasi, seperti tisu, sabun, atau pencuci barang akan menjadi barang yang banyak disasar. Selain itu, produk kesehatan seperti makan sehat, vitamin, suplemen, atau hal lainnya yang menyehatkan tubuh. Nilai yang dianut konsumen juga bukan hanya nilai fisik namun juga nilai jual barang. Terlebih lagi pada kondisi pandemi ini banyak sekalih masyarakat yang kehilangan kerja mereka.

Selain perubahan dalam berbelanja konsumen juga mengalami perubahan perilaku aktifitas untuk mengibur diri. Dengan adanya pembatasan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah menyebabkan penurunan minat masyarakat untuk berlibur atau kegiatan outdoor lainnya yang menyebabkan perkumpulan. Dengan ini masyarakat mungkin akan bosan dan stress dirumah. Untuk menghilangkan rasa bosannya mereka akan mencari kegiatan baru yang bisa dilakukan dirumah, seperti berolahraga yang dapat dilakukan dirumah.

Selain itu, konsumen juga mencari video- video yang bisa memberikan ide- ide bermanfaat atau menghibur. Misalnya, video tentang resep makanan yang dapat dicoba dirumah, selain bisa mengisi waktu luang video memasak juga dapat memberikan ide untuk bisa membuka bisnis rumahan. Dalam pandemi ini juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan video- video yang menghibur. Dan sekarang ini banyak sekali teknologi yang menyediakan video- video menghibur, seperti video pada youtube, tiktok, snak video, dan masih banyak situs lainnya. Bukan hanya menghibur video seperti itu juga bisa memberi peluang kita untuk berkarya dan juga mecari penghasilan.

Perubahan perilaku konsumen saat ini tentu saja terjadi karena adanya dorongan dari perubahan kondisi yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Namun, ada kemungkinan perilaku konsumen saat ini bertahan hingga jangka waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan karena konsumen pun membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian kembali pada kebiasaan dan perilaku lama mereka. Konsumen tentu saat ini sudah terbiasa untuk berbelanja atau melakukan aktivitas dengan kontak fisik yang minim dan melakukan protokol kesehatan kapan dan dimana saja karena masih belum merasa aman sejak hadirnya pandemi ini.

Dengan perubahan perilaku konsumen di era new normal ini juga memberi dampak positif untuk para produsen. Produsen bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan biaya yang minim. Seperti halnya produsen bisa membuat toko belanja online dan mereka juga memerlukan reseller untuk membantu mereka dalam pengoperasian toko online. Hal ini juga menguntungkan bagi para konsumen karena dengan begitu konsumen akan mudah untuk membeli barang yang mereka butuhkan. Dengan pamdemi ini,  barang yang dulu tidak banyak yang cari sekarang menjadi barang yang sangat dibutuhkan dalam kondisi ini, seperti masker, tisu, sabun cuci tangan dan masih banyak lagi. Dalam kondisi ini produsen dan konsumen harus saling membantu agar mereka saling memberi manfaat.

Bagikan :

Tambahkan Komentar