Ilustrasi bola.com

Oleh Nur Kholifah

Mahasiswa prodi PAI Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung

Kemajuan teknologi dan era digital di dunia saat ini telah membawa berbagai perubahan bagi masyarakat. Kenyamanan mengakses informasi tanpa batas dapat dilakukan dengan sangat mudah, acara apapun di belahan bumi manapun dapat diakses dan sekilas tanpa batasan apapun. Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dan dihambat, karena teknologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Indonesia merupakan salah satu negara yang turut menikmati dan terpengaruh oleh kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi pastinya memiliki dampak positif dan negatif. Sementara anak-anak di banyak negara menggunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat, mereka juga melihat efek negatifnya. Saat ini, dampak negatif yang nyata adalah berkembangnya budaya asing atau barat yang sudah lumrah di Indonesia, mengubah budaya luhur negara itu sendiri. Budaya asing telah memasuki kehidupan kita sehari-hari secara besar-besaran, mulai dari kebiasaan seperti berpakaian, berbicara, dan berperilaku, dan dapat dilihat di mana-mana.

Kematangan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun perkembangan teknologi yang pesat membutuhkan filter yang dapat menyaring yang berguna dan yang tidak berguna, bahkan informasi yang berdampak buruk, ceroboh dan bebas respon teknologi memungkinkan keadaan ini terjadi. Penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral, dan ancaman terhadap eksistensi nilai-nilai luhur bangsa.

Pancasila adalah dasar bangsa dan di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang harus melekat dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia serta harus dapat direfleksikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah dasar, asas, cara pandang, dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang mengatur tata kehidupan dan karakter bangsa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi sarana memajukan masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuannya yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mencerdaskan kehidupan negara, dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana tercantum dalam ayat 4 UUD 1945. Bangsa Indonesia khususnya generasi muda harus memahami, mempelajari, menanamkan dan membimbing nilai-nilai luhur Pancasila sebagai landasan moral kehidupan sehari-hari, serta harus terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Mari kita ingat kembali nila-nilaii luhur sila Pancasila yang harus diabadikan selamanya dan menjadi norma kehidupan bagi setiap rakyat Indonesia, terutama generasi penerus yang akan terus hidup untuk mengisi kelangsungan pembangunan dan perdamaian di negara tercinta ini, sehingga Karakter dan karakter mereka khas. Selalu dalam koridor nilai-nilai luhur Pancasila

Nilai-nilai luhur sila Pancasila adalah sebagai berikut:

Sila ke-1. Ketuhanan yang maha esa

Perintah yang pertama tersebut mengandung makna arti setiap warga negara Indonesia wajib beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara Indonesia wajib beragama atau berkeyakinan karena kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di Indonesia, masyarakat Indonesia menganut berbagai agama dan kepercayaan, dan setiap warga negara dapat beribadah dengan bebas sesuai dengan agama atau kepercayaannya dan merasa aman. Walaupun berbeda agama dan kepercayaan, namun nilai-nilai kerukunan umat beragama hidup berdampingan dengan menjaga sikap toleran, menghargai kebebasan beragama, menjaga keamanan dan keyakinan agama masing-masing, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Rasa pupuk dan memupuk persaudaraan bangsa dan ibu pertiwi yang selalu hidup berdampingan secara damai. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini juga memiliki nilai-nilai yang luhur dan dapat menjadi benteng dari perbuatan baik, ketaatan dan ketakwaan, yang tentunya juga menjauhkan diri dari perbuatan keji.

Sila ke-2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Nilai yang terkandung dalam perintah kedua ini adalah bahwa seluruh rakyat Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang maha esa memperoleh persamaan hak, martabat, dan derajat tanpa membedakan ras, agama, ras/garis keturunan, jenis kelamin, status sosial, yang kesemuanya telah dituangkan dalam satu kesatuan. Motto Bhineka Tunggal Ika. Nilai lainnya adalah menumbuhkan rasa saling mencintai, inklusif, toleransi, dan persaudaraan yang saling menghormati hak dan kewajiban setiap saat.

Sila ke-3. Persatuan Indonesia

Nilai-nilai luhur dalam Perintah Persatuan Indonesia adalah nilai-nilai inti negara dan bangsa, yaitu adanya arah dan tekad untuk menjaga kedaulatan negara dan negara. Semua warga negara harus memiliki satu tujuan yaitu memelihara bangsa yang bersatu dan berdaulat kuat serta memupuk rasa cinta tanah air. Warga negara harus siap bela negara dari berbagai ancaman persatuan Indonesia, baik dari dalam negeri sendiri maupun dari luar Indonesia.

Sila ke-4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan                                                     Perwakilan .

Sila ini memiliki nilai-nilai luhur, mencerminkan kehidupan sosial, negara menikmati hak dan kewajiban yang sama, harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam mengambil keputusan, tidak memaksakan kehendak, prinsip keutamaan, dan berpegang pada konsensus. Dan hormati setiap keputusan yang bijaksana.

Sila ke-5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai-nilai luhur dalam perintah ini adalah kasih sayang keluarga, gotong royong, penyesuaian demokratis keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara, menghormati hak orang lain, kemajuan yang adil dan keadilan sosial.

Jadi dari kesimpulan di atas yaitu pada tanggal 1 Juni 1945 Lahirnya Pancasila adalah sebuah karya yang disaring dari nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, yang masih ada dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sampai sekarang. Manusia meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kehidupan manusia, tetapi kita harus menyadari bahwa kemajuan teknologi canggih di era saat ini dapat berdampak negatif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Marilah kita terus memperdalam dan menggali makna dan makna Pancasila dalam teori dan praktek dalam kehidupan sehari-hari. Biarlah generasi “tua” terus memberikan sosialisasi dan tauladan kepada kaum “milenial” tentang nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar