Oleh Muhamad Misbahul Umam

Pesantren adalah lembaga pendidikan, biasanya dijalankan oleh sebuah yayasan dan dipimpin oleh seorang kiai. Kiai dengan demikian merupakan salah satu tokoh sentral yang memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat, selain itu fokus pengajaran di bidang agama menjadi ciri khasnya. Selama ini pesantren dianggap sebagai lembaga pendidikan tradisional dan sederhana. Namun seiring berkembangnya zaman, pondok pesantren mulai bergerak maju terutama dalam hal pengenalan keterampilan dan kegiatan intelektual. Hal itu dilakukan tanpa meninggalkan karakter pesantren, tempat pendidikan agama.

Pesantren merupakan bagian penting dari sistem pendidikan Islam, menyediakan lingkungan belajar yang unik bagi siswa. Dengan munculnya Teknologi baru telah memungkinkan pesantren mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik, membuat kurikulum yang lebih menarik, dan memberi siswa akses ke sumber daya online. Selain itu, teknologi baru telah memungkinkan guru dan administrator untuk melacak kemajuan siswa lebih dekat dan memastikan bahwa siswa tetap berada di jalur studi mereka. Dengan demikian, teknologi baru memainkan peran yang semakin penting di pesantren karena mereka berusaha memberikan pendidikan yang berkualitas bagi para santri

Situasi ini terus berubah dan pesantren terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Ruang pembelajaran berbasis teknologi, seperti laboratorium. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Teknologi dan pengetahuan merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan pengetahuan. Teknologi harus menjadi bagian dari inovasi dan perubahan di pesantren. Teknologi menjadi visi pengembangan pondok pesantren, sehingga mengenal teknologi dan informasi tidak lagi tabu. Pada tahap awal pengenalan teknologi, pesantren sering menggunakan komputer untuk keperluan santri. Yang diajarkan kepada siswa adalah operasi-operasi dasar, sehingga semakin lama waktunya maka pemahaman siswa akan penggunaan komputer akan semakin kompleks.

Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) telah merevolusi cara pesantren beroperasi. Dengan akses ke internet, siswa dapat mengakses kekayaan pengetahuan dan sumber daya yang dapat membantu mereka belajar dan berkembang. TIK juga dapat digunakan di dalam kelas untuk meningkatkan metode pengajaran, memfasilitasi komunikasi antara guru dan siswa, dan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik. Selain itu, TIK dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas administratif seperti pendaftaran, pelacakan kehadiran, pengumpulan biaya, dan lainnya

Pengenalan teknologi baru di pesantren berpotensi merevolusi cara siswa belajar dan berinteraksi satu sama lain. Teknologi baru seperti ruang kelas virtual, alat kolaborasi online, dan platform pembelajaran interaktif dapat memberi siswa pengalaman belajar yang lebih menarik dan personal. Selain itu, teknologi baru dapat membantu guru memantau kemajuan siswa dengan lebih baik dan memberikan umpan balik yang tepat waktu pada tugas. Dengan memperkenalkan teknologi baru di pondok pesantren, santri akan dapat mengikuti perkembangan terkini di bidang studi masing-masing sekaligus mendapatkan akses ke sumber daya pendidikan yang lebih luas. Selain itu, teknologi ini dapat membantu menumbuhkan rasa kebersamaan di antara siswa dengan memberi mereka cara mudah untuk berkomunikasi satu sama lain.

Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam kehidupan sehari-hari Santri di Pesantren telah menjadi cara yang semakin populer untuk meningkatkan pendidikan. TIK berpotensi meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas, memberikan kesempatan belajar baru, dan menjembatani kesenjangan digital. TIK dapat digunakan untuk membantu Santri tetap terhubung, mengakses informasi, dan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Namun, terdapat beberapa potensi kelemahan yang harus diperhatikan ketika mengintegrasikan TIK ke dalam kehidupan sehari-hari Santri. Kelemahan ini termasuk masalah keamanan, akses teknologi yang terbatas, biaya implementasi yang tinggi, kurangnya keterampilan literasi digital dan ketidakmampuan untuk memodifikasi atau memperbarui teknologi yang ada dengan mudah.

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi secara perlahan mampu mengubah paradigma pesantren yang kini lebih peka terhadap perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dari sisi kebijakan, sejumlah pasal menunjukkan bahwa dalam konteks pendidikan nasional terdapat pembelaan terhadap sistem pendidikan nasional (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Dengan demikian, pondok pesantren berupaya untuk memajukan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi. Semua itu digunakan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan pesantren dan untuk meningkatkan citra positif lembaga. Meski teknologi informasi di dunia maya sangat berbahaya jika salah kelola, namun pesantren sangat membutuhkannya. Itu semua tergantung pada sikap sebagai pelakunya. Teknologi informasi adalah sarana  yang dibuat berdasarkan tujuannya untuk kepentingan masa depan agama, akal, jiwa, harta benda dan generasi mendatang. Visi baru ini dapat sangat memotivasi keberadaan pesantren di Indonesia untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan responsif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban di dunia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat kompleks dalam konteks keilmuan, sosial, budaya, kebangsaan, dan kosmik.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Mardianto, Dede. 2011. Peranan Teknologi Informasi Dan Komunikasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Di Lingkungan Pendidikan Pondok Pesantren (Studi Deskriptif di Pondok Pesantren Al Amin Kec. Sarang, Kab. Rembang).

Ziemek, Manfred. 1983. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)

Rachmat (2005): Penerapan Teknologi Informasi dan Komukanikasi Dalam Pendidikan di Indoensia. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar