Oleh Ratna Sari
Mahasiswa Prodi PGMI INISNU Temanggung

Kata atau pernyataan “Pelajar Pancasila” dapat diartikan sebagai pelajar Indonesia yang mewujudkan dan menetapkan nilai-nilai Pancasila dan landasan filosofis negara Indonesia.  Profil Pelajar Pancasila adalah konsep karakter yang diharapkan dimiliki oleh pelajar di Indonesia. Profil ini mencakup nilai-nilai Pancasila dan kompetensi global yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Profil Pelajar Pancasila mencakup karakter yang diharapkan dimiliki oleh pelajar Indonesia, seperti memiliki semangat belajar sepanjang hayat, kompetensi global, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, profil pelajar Pancasila juga mencakup nilai-nilai seperti mandiri, kreatif, berpikir kritis, dan mampu bekerja sama secara tim. Profil pelajar Pancasila mencakup kemampuan untuk mencintai dan mengenal negara dan budaya, mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya serta menghargai budaya lain.

Adapun ciri utama atau karakteristik Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 hal diantaranya: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, berpikir kritis dan kreatif. Tujuan dari konsep ini adalah untuk menghasilkan pembelajar sepanjang hayat yang berkompeten dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Makna karakteristik beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu pelajar diharapkan memiliki jiwa spiritual yang tinggi, dengan itu dapat menerapkan segala macam nilai-nilai yang baik sesuai dengan ajaran agama  dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hanya memiliki keimanan dan akhlak beragama, pelajar juga harus memiliki akhlak yang mulia dan diterapkan dalam kehidupannya. Sebagai contoh untuk pelajar di tingkat SD yaitu mampu menjalankan ibadah sesuai agamanya dengan tertib, selain itu juga bisa menghargai teman dalam perbedaan keyakinan dan tidak membedakan teman yang berbeda agama.

Arti dari berkebhinekaan global adalah nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika dan pancasila wajib dijalankan bersama oleh seluruh masyarakat termasuk para pelajar. Misalnya sebagai siswa SD kita harus menghormati orang lain atau budaya lain yang bukan hanya milik sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau negara lain.  Selain itu dalam segala aspek pengaruh dari luar pelajar pancasila dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, yang kita miliki namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain.

Sikap gotong royong adalah salah satu nilai penting yang harus dijunjung dan diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Siswa siswi akan melakukan kegiatan secara bersama dengan rasa suka rela, sehingga kegiatan tersebut terasa ringan, dan lebih mudah dilakukan. Sebagai contoh yang mudah adalah dengan membersihkan lingkungan sekolah bersama sama. Gotong royong dapat meningkatkan rasa kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan sekitar.

Yang keempat yaitu mandiri. Kemandirian merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meskipun dapat menjalankan sesuatu dengan cara gotong royong. Tetapi Pelajar Pancasila akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri sebagai contoh yaitu dalam hal tugas sekolah atau ujian sekolah. Untuk itu, kesadaran dari diri sendiri dibutuhkan terutama dalam situasi yang dihadapi. Hal ini dapat membentuk pribadi tangguh dan mandiri.

Selanjutnya yaitu bernalar kritis. Untuk menghadapi kompetisi global seperti yang sedang kita hadapi, kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menyerap berbagai hal yang tepat antara lain seperti informasi, menganalisa informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Dengan begitu, diharapkan pelajar akan mampu mengambil keputusan yang tepat dan dapat membedakan mana hal yang benar dan salah.

Terakhir yaitu kreatif. Untuk menciptakan dan mengembangkan berbagai penemuan yang inovatif di masa yang akan datang diperlukan sebuah kreativitas yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan ide ide baru, sebuah inovasi diharapkan juga bermanfaat, bermakna, dan membawa dampak yang baik bagi masyarakat. Siswa akan dapat mengasah kreativitas dengan berbagai hal disekolahnya

Penerapan profil pelajar pancasila di sekolah memiliki banyak manfaat. Hal ini membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan investigasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan dalam penerapan profil pelajar Pancasila juga membantu siswa untuk terlibat langsung dengan lingkungan dan memperkuat berbagai kompetensi yang harus dimiliki siswa. Secara keseluruhan, penerapan profil siswa Pancasila di sekolah membantu mengembangkan siswa yang utuh yang dilengkapi dengan keterampilan dan karakter yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar