Oleh Asyiqotul Ulya
BIODATA BUKU
Judul: Membangun Paradigma Keilmuan
“Ketupat Ilmu” Integrasi-Kolaborasi / Kolaborasi Ilmu, Collaboration of
Science, Takafutul Ulum INISNU-UNISNU Temanggung
Penyusun : Hamidulloh Ibda
Penerbit : YAPTINU Temanggung
Cetakan I, Januari 2021
Cetakan II, September 2023
MEMBANGUN PARADIGMA KEILMUAN “KETUPAT ILMU” INTEGRASI – KOLABORASI, COLLABORATION
OF SCIENCE, TAKATUFUL ULUM
BAB I
PENDAHULUAN
KONSEP PARADIGMA ILMU
Paradigm keilmuan menjadi bagian penting
dalam membangun dan mengembangkan perguruan tinggi. Mulai dari perguruan tinggi
dibawah kemendikbud, kemenag, atau perguruan tinggi akademik maupun vokasi yang
berstatus negeri maupun swasta, khususnya dalam konteks ini adalah perguruan
tinggi keagamaan.
Paradigma keilmuan merupakan seperangkat
kepercayaan berdasarkan ilmu pengetahuan untuk melakukan sekaligus
mengembangkan tindakan berdasarkan kebenaran dan validitas.
MENGAPA PARADIGMA KEILMUAN PENTING?
Paradigma ilmu memiliki peranan penting dalam
proses keilmuan. Paradigm keilmuan berfungsi untuk memberikan kerangka,
mengarahkan, bahkan menguji konsistensi dari proses keilmuan.
Sedangkan hasil diskusi yang dilakukan
Tim Konversi STAINU menjadi INISNU, menemukan beberapa isu bahkan realitas
terbaru yang mengharuskan adanya paradigm keilmuan, meliputi :
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 TAhun
2019 tentang Pendidikan Tinggi Keagamaan.
Maksud paradigm keilmuan yang dibangun
pra dan pasca KMA INISNU bahkan UNISNU Temanggung ini memiliki beberapa alasan:
Agar tidak bebas nilai
Menghilangkan dikotomi ilmu agama
Tidak kehilangan arah sesuai manhajul
fikr (metode berfikir) Aswaja Annahdliyah
Penciri dan pembeda dengan PT lain
Menjadi dasar pelaksanaan Tri Dharma PT.
Dari beberapa alasan inilah, STAINU yang
kini berkovensi menjadi INISNU yang kedepan diprioritaskan menjadi UNISNU akan
semakin jelas jika sejak dini ditentukan paradigm keilmuannya.
Banyak ilmuan melakukan riset yang mencoba memadukan agama dan ilmu
pengetahuan antara lain. Ian G. Barbour mengelompokkan hubungan sains dan agama
ke dalam empat hal yaitu konflik, independen, dialog, dan integrasi. Jika
dijabarkan, agama dan ilmu pengetahuan berpotensi konflik, independen, dialog
dan integrasi. Kebanyakan para ilmuwan memilih integrasi karena mendudukkan dua
kutup yang berbeda menjadi satu kesatuan.
BAB II
MODEL-MODEL
PARADIGMA KEILMUAN PTKI
Berbekal
epistemologi keilmuan Islam nondikotomis, beberapa UIN di Indonesia meluaskan
mandatnya dengan tidak hanya mengembangkan Ilmu Agama Islam (Islamic Studies),
tetapi juga mempelajari Ilmu Alam (Natural Sciences), Sosial (Sosial
Sciences), dan kemanusiaan (Humanities Sciences).
Di
Indonesia sendiri, banyak sekali perguruan tinggi menerapkan beberapa paradigma
keilmuan. Seperti UIN Syarif Hidatullah Jakarta memiliki paradigma keilmuwan
“Integratif Dialogis Universal”, UIN Maliki Malang memiliki paradigma keilmuwan
“Integratif Universal” dengan metafora “Pohon Ilmu”, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung memiliki model paradigma integrasi dengan metafora “Roda Ilmu” atau
“Metafora Roda Ilmu Wahyu Memandu Ilmu (MR-WMI)”, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
dengan model paradigma keilmuwan “Integrasi-Interkoneksi” dengan metafora
“Jaring Laba-laba” atau Spider Web, UIN Alauddin Makassar dengan model
paradigma keilmuwan “Integrasi-Interkoneksi” dengan metafora “Sel Cemara Ilmu”,
UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki paradigma keilmuwan integrasi dengan metafora
“Menara Kembar Tersambung”, UIN Walisongo Semarang memiliki paradigma keilmuwan
“Kesatuan Ilmu” (Unity of Sciences/Waḥdat al-‘Ulūm)” dengan metafora “Intan
Berlian Ilmu”, Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki paradigma islamization of knowledge, scientification of
Islam, dan integration-interconnection, Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta dengan paradigma concept of Islamic University dan scientification of Islam, Universitas Wahid
Hasyim (Unwahas) Semarang mengembangkan paradigma keilmuan antara scientifation of Islam dan integration-interconnetion, UIN SAIZU Purwokerto
mengembangkan paradigma keilmuan unifikasi ilmu dan agama (the throne of science and religion / arsy
al-ulum wa al-din wa al-saqafah). Sedangkan Institut Islam Nahdlatul Ulama
(INISNU) Temanggung mengembangkan model paradigma “Integrasi-Kolaborasi” dengan
metafora “Ketupat Ilmu”.
Dari
anomaly-anomali paradigm keilmuan itu, maka INISNU Temanggung mencoba
mengembangkan paradigm keilmuan yang bernas, baru, berbeda, dan bisa disebut
memiliki novelty yang menarik.
BAB III
PARADIGMA
KEILMUAN
Integrasi-Kolaborasi,
Collaboration of Science/Takaful Ulum/Kolaborasi Ilmu
Paradigma integrasi-kolaborasi merupakan model
paradigma keilmuan yang dibangun INISNU Temanggung. Nama lain dari
integrasi-kolaborasi adalah paradigma Ketupat Ilmu, Kolaborasi Keilmuan, collaboration of science, atau Takatuful Ulum. Model paradigma keilmuan
Ketupat Ilmu adalah integrasi-kolaborasi yang dikembangkan Hamidulloh Ibda dan kawan-kawan
yang sudah tertulis dalam buku “MEMBANGUN PARADIGMA KEILMUAN KETUPAT ILMU : Integrasi-Kolaborasi:
Collaboration Of Science, Takatuful Ulum, Kolaborasi Ilmu INISNU-UNISNU
Temanggung”.
Secara filosofis, dapat
dijelaskan melalui skema anyaman ilmu, collaboration of science, takatuful ulum (kolaborasi ilmu). Ketiganya
memiliki desain yang sama, yaitu sama-sama menggerakkan atau mengembangkan ilmu
dan agama secara bersamaan, yang luaranya sangat ditentukan oleh metodologi
yang dipilih Ketupat Ilmu merupakan bentuk paradigma dengan model
integrasi-kolaborasi. Dalam Bahasa Inggris bisa disebut collaboration of science, dalam Bahasa Arab takatuf al-Ulum yang berarti kolaborasi keilmuan. Pada intinya dua
nomenklatur bahasa asing itu bermakna kolaborasi keilmuan yang secara
metodologi “menganyam ilmu” karena gambar atau simbol yang dipilih adalah
ketupat yang selanjutnya disebut “ketupat ilmu”.
BAB IV
IMPLEMENTASI PARADIGMA KEILMUAN
INTEGRASI-KOLABORASI
Implementasi paradigma keilmuan Ketupat
Ilmu dimulai dengan skema empat tahapan pokok yaitu :
Input
Proses
Output
Outcomes
KELEBIHAN BUKU
Penelitian yang sangat mendalam
Referensi komplit
Menjawab perubahan zaman yang dinamis
KEKURANGAN BUKU
Tidak ada
Tambahkan Komentar