oleh : Ratna Sari
Pendidikan tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah. Keluarga, terutama orang tua, memiliki peran utama dan pertama dalam mendidik anak-anak mereka. Peran ini dimulai bahkan sebelum anak mengenal dunia luar. Sikap dan nilai yang diajarkan orang tua menjadi dasar dalam membentuk kepribadian anak.
Sejak anak lahir, keluarga menjadi lingkungan pertama tempat anak belajar berbicara, bersikap, dan berinteraksi. Nilai-nilai dasar seperti sopan santun, kejujuran, dan disiplin banyak dipelajari di rumah. Oleh karena itu, kualitas pendidikan keluarga sangat menentukan arah tumbuh kembang seorang anak.
Hubungan antara orang tua dan anak sangat berpengaruh terhadap semangat belajar dan perkembangan kepribadian anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang penuh perhatian dan kasih sayang akan lebih percaya diri, mudah bersosialisasi, dan berani mengemukakan pendapat.
Dalam dunia yang semakin sibuk, banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah. Padahal, pendidikan terbaik terjadi ketika rumah dan sekolah bekerja sama. Anak-anak akan merasa terarah jika mendapatkan bimbingan dari dua sisi ini secara seimbang.
Orang tua perlu meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, menanyakan pelajaran mereka, dan memberi motivasi. Hal ini akan memperkuat rasa percaya diri dan semangat belajar anak. Dukungan kecil seperti memuji usaha anak atau menemani mereka belajar sangat berarti bagi perkembangan mental mereka.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, guru juga akan lebih mudah mengetahui latar belakang dan kebutuhan siswa, sehingga pendekatan pembelajaran bisa lebih tepat. Anak yang merasa didukung di rumah cenderung menunjukkan sikap positif di sekolah.
Pendidikan keluarga tidak memerlukan gelar tinggi, tetapi memerlukan kasih sayang, perhatian, dan keteladanan. Hal-hal kecil di rumah bisa memberi dampak besar bagi perkembangan anak. Misalnya, membiasakan membaca bersama, berbicara dengan sopan, atau menunjukkan rasa hormat pada orang lain.
Peran keluarga juga sangat penting dalam mendampingi anak menghadapi era digital. Anak-anak perlu diawasi dan dibimbing dalam menggunakan teknologi agar tidak terjebak dalam konten negatif atau menjadi kecanduan gawai. Pendidikan digital pertama harus dimulai dari rumah.
Selain itu, keluarga juga menjadi tempat terbaik untuk membentuk karakter spiritual anak. Nilai-nilai keagamaan seperti berdoa, bersyukur, dan menolong sesama dapat ditanamkan secara rutin dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari di rumah.
Peran keluarga tidak berhenti hanya di masa kanak-kanak. Bahkan saat anak mulai menginjak remaja, orang tua tetap harus hadir sebagai pendengar, sahabat, dan pembimbing. Di usia ini, anak-anak sangat memerlukan arahan agar tidak salah memilih jalan hidup.
Dalam masyarakat modern, konsep parenting juga semakin berkembang. Orang tua perlu terus belajar tentang pola asuh yang tepat sesuai perkembangan zaman. Keluarga yang terus berkembang bersama akan mampu menjadi tempat paling nyaman untuk tumbuh dan belajar.
Sinergi antara keluarga dan sekolah menjadi kunci sukses pendidikan. Ketika anak dididik dengan cinta di rumah dan diajar dengan bijak di sekolah, maka generasi unggul akan lahir dengan sendirinya. Pendidikan bukan hanya tentang masa depan, tapi juga tentang siapa kita hari ini.
Tambahkan Komentar