Demak, TABAYUNA.com - Sedikitnya, ada sekitar 175 santri baru putra putri Pondok Pesantren Al-Badriyyah Suburan, Mranggen, Demak, Jawa Tengah mengikuti kegiatan masa orientasi.

Masa orientasi merupakan kegiatan dimana santri baru diperkenalkan dengan kehidupan lingkungan pesantren tempat ia menimba ilmu dan menetap. Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari, dari Ahad sampai Selasa (23-25/7/2017).

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Dubes RI Dijadwalkan Hadir di Reuni Akbar Alumni Ponpes Futuhiyah Demak

Kegiatan orientasi yang dipusatkan di Aula dan Musholla pesantren ini memuat ta’aruf, pendampingan, kerja bakti, kegiatan kebersamaan, materi-materi penting kepesantrenan dan kegiatan lainya.

Materi yang diberikan dalam kegiatan ini meliputi kepesantrenan, manajemen pesantren, keorganisasian, hubungan pesantren dan masyarakat, hak dan kewajiban santri, integritas dan akhlak santri dan self motivation.

Baca Juga: Ini Agenda Lengkap Reuni Akbar Futuhiyyah Mranggen Demak 2017


Untuk pengembangan daya nalar ilmiah dan kritis peserta diberikan tugas untuk mempresantasikan tema-tema yang telah ditentukan oleh panitia. Pendampingan dilakukan juga oleh santri lama dengan sistem mentor untuk mendampingi secara pribadi, dilakukan pendampingan untuk mengontrol peserta secara personal. Dalam pengembangan softskill santri, peserta juga dituntut untuk berinteraksi dengan dewan ustadz, santri lama, dan lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Dijadwalkan Hadir pada Reuni Akbar Futuhiyyah Demak


Dengan adanya kegiatan ini, para santri baru diharapkan bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan pesantren dan mampu berinteraksi dengan baik. Santri yang dinyatakan lulus oleh panitia akan mengikuti pengukuhan santri baru dan pengucapan ikrar santri.

Melalui Ibu Nyai Hj Nadhiroh al-hafidzah, pengasuh pesantren, KH Muhibbin Muhsin al-hafidz menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh santri baru di Pondok Pesantren Al Badriyyah  Suburan Mranggen Demak. Beliau juga menyampaikan beberapa hal yang penting untuk dipahami para santri. Diantaranya pentingnya niat. Tanpa niat yang benar, kehadiran mereka ke pesantren mejadi tidak bermakna.

“Selain niat, juga dibutuhkan semangat dan sikap istiqomah agar keberadaan santri di pesantren dapat membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan,” jelasnya.

Tak lupa Beliau juga menekankan pentingnya rasa syukur dalam diri para santri karena mereka berada di tempat yang tepat untuk menuntut ilmu-ilmu agama.

Baca Juga: Reuni Akbar Futuhiyyah 2017, Kitab-Kitab Karya Kiai Muslih KH Muslih Bin Abdurrohman Dicari

“Langkah kalian dan orang tua kalian adalah satu langkah yang besar dan tepat. Untuk itu jangan ragu menimba ilmu di pesantren Al-Badriyyah ini. Saya harapkan akan lahir para pemimpin-pemimpin dan penebar rahmat bagi dunia melalui Pesantren Al-badriyyah ini,” lanjutnya.

Sementara ustadz Fuad Zein Muhsin, mewakili asatidz (para guru) menyampaikan bahwa pendidikan pesantren sangat menekankan pendidikan yang berdasar pada akhlaqul karimah, etika yang baik. Karena para masyayikh memandang bahwa kemampuan beretika yang paripurnalah bekal terbaik untuk berkehidupan nan harmonis di masyarakat kelak

Baca Juga: Inilah Kisah Kecintaan Alumni Futuhiyah Demak Yang Bikin Merinding

“Semoga kedatangan kalian akan membawa kebaikan untuk agama pada masa yang akan datang. Luruskan niat dan bersabarlah dalam mencari ridha Allah SWT, terus giatlah belajar, berlomba-lombalah untuk menggapai prestasi,” harapnya. (TB/Ben Zabidy).
Bagikan :

Tambahkan Komentar