Maheer At Thuwailibi 
TABAYUNA.com - Beberapa waktu lalu, Ustadz Maheer At Thuwailibi membuat umat Islam dan Kepolisian RI geram karena beredar potongan ceramah seorang ustaz bernama Maheer At Thuwailibi. Dalam video tersebut mendapat banyak kecaman dari banyak warganet karena ceramahnya yang dinilai kasar dan cenderung menghina.

Baca: Dosa-dosa Adhyaksa Dault Ketua Kwarnas Pramuka yang Dukung HTI dan Khilafah
Baca: Inilah Dosa-Dosa Ustadz Wahabi Di Ngabul Jepara Yang Menipu Publik
Baca: Siap-siap, Setelah HTI, Pemerintah Akan Bubarkan Ormas Radikal Lagi

Di antaranya adalah menuding pemerintah hanya menjadikan ISIS sebagai kedok, menyebut negara Thoghut hingga statement mengenai 'monyet-monyet berseragam cokelat'.

Setelah video tersebut viral, sang ustaz pun akhirnya meminta maaf. Dalam rekaman video permohonan maaf tersebut, ustaz Maheer menyampaikan klarifikasi bahwa penyebutan monyet-monyet berseragam cokelat tidak ditujukan untuk instansi tertentu.

"Terkait potongan ceramah kami yang terlanjur beredar di sosial media, yang pertama ingin kami sampaikan bahwa kalimat monyet-monyet berseragam cokelat itu sama sekali bukan kami tujukan untuk instansi atau institusi atau lembaga tertentu," kata dia yang telah diberikan di berbagai media beberapa waktu lalu

Selebihnya, mengenai pengucapan kalimat dalam ceramah tersebut, ia mengungkapkan permohonan maaf. "Sebagai seorang muslim dan putra bangsa kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya secara terbuka kepada pemerintah republik indonesia kepada para ulama dan kepada kaum muslimin serta pihak-pihak yang merasa tidak nyaman terhadap kata-kata atau pernyataan kami," lanjutnya.

Video permintaan maaf itupun mendapat tanggapan beragam dari warganet. Beberapa mengapresiasi permintaan maafnya, sebagian lainnya masih tak habis fikir dengan perkataan sang ustaz.

Sampai Kamis (10/5/2018), video itu viral lagi dan jejak digitalnya tidak bisa dihapus karena terbukti si ngustadz itu melecehkan Kepolisian RI. Meski ia mengelak, namun dosa-dosa besarnya tetap dicatat Tuhan, malaikat, dan juga umat Islam dan umumnya masyarakat Indonesia.

Dosa pertama, ia memprovokasi umat Islam untuk menjelekken, membenci pihak tertentu. Kedua, sangat ironis dan irasional jika seorang ustadz melakukan hate speech pada para jamaahnya. Ustadz lo.

Silakan baca juga: Waw, Sekarang Ada Peluang Bisnis "Mainan S*ks" Syar'i
Baca juga: Kelompok SARACEN Dedengkot Penyebar Kebencian Dibekuk Polisi, Waspadai Ulahnya!

Ketiga, jika ia mengaku ngustadz, harus benar-benar menebar Islam yang rahmatal lillamin. Lah ini, ucapannya sangat kasar, tidak sopan, dan menunjukkan dia bukan ustadz. Mana ada ustadz ngomongnya kayak preman pasar?

Keempat, Islam selalu menyeru umatnya berbuat baik dan mencegah keburukan. Jadi, si ngustadz jelas-jelas menginkari ayat Alquran dalam surat Ali Imroh ayat 104. Bunyinya, “waltakum minkum ummatu yad’uuna ilal khoiri wa yakmuruna bil makrufi wa yan hauna anil munkar”. Sebuah pesan singkat yang telah dikirimkan Allah, termaktub dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Ajakan dalam kebaikan, dan mencegah pada kemunkaran.

Baca juga: Waspada Ekstra, Ternyata Kitab Sunni Dimodifikasi Wahabi Laknat!
Baca juga: Awas, Kalam Imam Syafi'i Sering Diplesetkan Jadi Hujjah Wahabi
Baca juga: Bahaya Laten Wahabi dan Neo Wahabisme di Era Milenial

Kelima, cara dakwah si ngustadz jelas melenceng dari kaidah dan perintah Allah SWT dalam Alquran surat An-Nahl; ayat 124. “ud'u ila sabili robbika bil hikmah wal mau'idhotil hasanah wa jadilhum bil lati hiya ahsan”, artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan Al Hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (Q.S. An-Nahl: 125). Serius Anda masih percaya di Maheer At Thuwailibi ini ustadz?

Keenam,  apa yang dikatakan si ngustadz ini jelas ia blunder, karena malah membela ISIS yang jelas-jelas terlarang. Wong HTI saja sudah bubar, apalagi ISIS. Apa si ngustadz anggota ISIS? Mari kita selidiki.

Ketujuh, si ustadz ini meski minta maaf, namun jejak digital videonya di Youtube, jelas-jelas terus memprovokasi umat Islam. Jelas, ia menjelekkan wajah Islam yang dakwahnya harusnya ramah. Tapi akibat videonya itu, Islam terkesan galak, sarkas, tak sopan. Apa pantas orang seperti itu dijuluki ustadz? Duh!



Bagikan :

Tambahkan Komentar